Ocehan-ocehan saya :)
Thursday, December 12, 2013
Embarassing story, but also a good lesson for me
Posted by Cindy at 8:02 AM 0 comments
Monday, November 25, 2013
Asuransi Part 3: Why I Choose Unitlink
Posted by Cindy at 6:51 AM 0 comments
Friday, November 22, 2013
Asuransi Part 2: Pilih-pilih...
Posted by Cindy at 6:41 PM 0 comments
Wednesday, November 20, 2013
Perjalanan mencari asuransi jiwa dan kesehatan - Part 1: my financial condition
Posted by Cindy at 7:47 PM 0 comments
Sunday, November 10, 2013
Di saat kita gak punya pilihan lain selain... berbisnis
Posted by Cindy at 7:14 PM 0 comments
Wednesday, November 6, 2013
The only person I need to prove myself to, is myself
Contoh, mobil tua lo mogok dan lo ke bengkel, lo ga berharap mobil itu bisa ngebut lagi, lo cuma berharap mobil itu bisa jalan lagi sewajarnya. Ada 2 kemungkinan jawaban dari montirnya:
1. "I can't promise, we'll see"
lalu mobil lo beneran gak bisa jalan lagi. Apa yang akan dikatakan si montir? "As I told you before, I can't promise anything." Ato dalam arti lain: itu derita lo.
2. "I will try my best to make it happen."
lalu mobil lo beneran gak bisa jalan lagi. Apa yang akan dikatakan si montir? "I already tried my best but it just didn't work out".
Sebagai pemilik mobil, bagaimana perasaan lo? Udah sedih mobil rusak, jawaban apa yang lo harapkan? Jawaban itu gak harus benar, tapi harus tepat.
Nah, karena gw gak suka digituin orang, makanya gw gak mau gituin orang. Tapi hal ini emang juga butuh kelihaian. I don't want to make the 2nd answer as my "template" answer because sometimes I don't try my best.
Gw juga terinspirasi sama Jim Carrey di film Yes Man, di mana kalau kita katakan "yes" pada banyak hal, kita akan menemui banyak hal-hal tak terduga. Tapi sayangnya, hal-hal tak terduga itu bisa baik bisa buruk, dan most of the time, buruk.
So what do I do? Instead of milih-milih siapa yang gw harus kasih jawaban pertama dan kedua, gw lebih pilih menjawab dengan nomer 2 terus dan try my best in every single thing I do.
Caranya melakukan itu, pertama-tama, adalah tidak bersikap perhitungan dan mempunyai pemikiran "the only person I need to prove myself to, is myself". I did that yesterday, and I'm proud.
Ini masih ada hubungannya dengan tulisan gw sebelumnya tentang manajemen sekolah yang kacau.
Gw sadar kalau peraturan sekolah gak bisa diubah dan alih-alih curhat mulu sama murid (jadi terkesan ga profesional), mending bikin mereka tambah sayang sama gw. Gw pun tanya ke diri sendiri, sampe gw ikut kelas orang lain biar gw bisa examine gurunya, "kalau gw itu seorang murid, gw pengen guru gw kayak gimana?"
Gw bukan orang yang suka dandan, tapi gw berpakaian sesuai dengan peran gw. Kalau gw ngajar, biasanya gw pake celana jins panjang dan polo shirt tanpa make up. Nah kemarin, karena gw banyak waktu + gw jarang ketemu murid-murid gw + gw mo terlihat bagus dan segar, gw blow rambut, make up, pake heels, pake kemeja. Gw juga dateng pagian biar gak grabak grubuk.
Efek pertama yang dirasakan, gw jadi lebih percaya diri dan santai. Murid-murid ngeliat gw juga jadi senyum sambil ngeledek, "Laoshi potong rambut ya? Laoshi koq hari ini make up?" Laoshi koq hari ini pake heels?"
Cara kedua mengambil hati mereka adalah, prepare the lesson! Seperti yang gw pernah ceritain sebelumnya, di sini susah kalo mau prepare, karena level murid-murid beda. Gw juga menyadari kalau kemarin-kemarin gw terlalu cepet ngajarinnya jadi gak ada yang nyantol di otak mereka. So, instead of jebretin 1 bacaan panjang, mending 1 bagian aja dan diulang-ulang terus dan paksa mereka untuk latihan.
Efek keduanya, mereka jadi "terpaksa" ngomong. Mungkin ada dari mereka yang belum terbiasa pake cara ini, jadi kagok banget. Tapi mulai dari sekarang, itu akan jadi style gw. Hasilnya? Pelajaran gw molor... Dulu gw susah banget untuk mimpin kelas 50 menit. Di menit ke 45, gw bubarin tuh kelas, istirahat harusnya 15 menit bisa molor sampe 20 menit. Tapi skrg, gw malah 60 menit ga bubar-bubar, dan break 10 menit aja untuk minum dan ke toilet, lalu lanjut lagi.
Efek keseluruhannya? Murid gw setia ngikutin dan gw yakin mereka lebih banyak yang nyantol. Kelas yang biasanya 2-3 orang, kemarin bisa ada 8 orang.
Efek keduanya, ngajar model gini 5 jam jebret, cape. Hehe...
But I don't mind cape, selama itu cape fisik, bukan cape ati. Masa-masa cape ati gw udah lewat, dan gw sekarang ada pada tahap "menyenangkan diri sendiri". Beneran loh, melakukan sesuatu dengan penuh passion dan penuh kasih itu ngasih efek yang luar biasa. I'm not trying to prove to the school that I'm worth it because they're going to kick me out anyway, and I'm not trying to deliver the message "you're going to miss me when I'm gone", but I'm trying to prove to myself that, "Hey, this is your passion", "this is what you're going to get if you do things with love and passion". I prove myself right. I used to be my own worst enemy, tapi sekarang kita lagi temenan dan kompak... Hehe...
We are the champion!
C
Posted by Cindy at 8:24 PM 0 comments
Sunday, November 3, 2013
Some people just love to see other people miserable
Berawal dari awal bulan September di mana gw bekerja paruh waktu di sebuah lembaga bahasa yang baru berdiri. 2 bulan ngajar di sana dengan jadwal yang cukup padat dan aneh bikin gw cukup betah meskipun sesekali cape dan ngerasa "aneh". Selama 2 bulan, jadwal gw kerja di sana Senin-Jumat dan sehari minimal 5 jam. Ada yang 6, ada yang 7 jam. Udah gitu, kebanyakan mulainya sore dan selesai bisa jam 8 sampe 10 malem.
Selama 2 bulan ini, gw ketemu banyak macam murid. Ada yang masih sekolah SD, ada yang seumuran gw, ada juga yang udah punya cucu. Puji Tuhan mereka puas dengan cara mengajar gw dan selalu masuk pas shift gw. I guess ada juga sih beberapa yang gak cocok dengan gaya ngajar gw dan ga pernah balik lagi. Di sini gw belajar milih bahan yang cocok untuk murid yang berbeda-beda, dan gw belajar gimana caranya supaya mereka enjoy sama bahan yang gw sampaikan. Gw berusaha konsisten pake textbook, gw usahain dari awal sampe akhir runtut dan ngerjain semua latihannya. Meskipun kadang keadaan gak memungkinkan untuk itu, gw berprinsip bahwa setiap murid harus mendapatkan sesuatu setelah keluar dari kelas yang gw pimpin.
Gw terharu sama murid-murid yang udah jadi kayak temen gw. Di luar jam kerja, mereka suka whatsapp/line gw dengan nanya ini itu, atau sekedar tanya jadwal. Bahkan ada beberapa yang jadi ngobrol dan curhat. Haha...
Lalu di akhir bulan Oktober, saat di mana kita harus atur jadwal untuk November (jadwal kita ganti tiap bulannya), gw punya koordinator baru. Orang ini agak susah untuk dinego soal jadwal, dan saat itu mengakibatkan gw rada-rada bete dibuatnya. Dia kurang efisien dan kurang tangkas dalam mengatur jadwal yang terbaik buat semuanya (guru, murid, manajemen). Tapi akhirnya, gw (terpaksa) sepakat dengan jadwal baru yang dia buat.
Setelah jadwal itu berjalan seminggu, tiba-tiba ada peraturan baru dari si pemilik kalau guru part time ga boleh lebih dari 10 jam per minggu. Which means, jam gw yang tadinya ada 22 jam seminggu bakal dicut jadi 10 jam. Hal ini secara finansial tentu berpengaruh besar buat gw, my main source of income berkurang lebih dari setengahnya. Tapi ini gw cukup santai... Yang bikin gw mangkel banget adalah, ada jadwal baru gw yang diatur jadi 3 jam ngajar, 2 jam break, 2 jam lagi ngajar. Which means gw harus stay 7 jam di sana tapi gw cuma dibayar 5 jam. Gw udah bilang ga mau digituin, dan students juga menyatakan keberatan. So I said, give me 5 hours straight or nothing at all. Trus sang supervisor (bukan koordinator) bilang, "They do this to make it difficult for part time teachers." Ckckck... Gw ga habis pikir sama orang-orang yang sengaja bikin hidup orang merana padahal itu juga ga membawa kebaikan apapun buat dirinya sendiri.
Gw bisa aja resign detik itu juga. Tapi, kebiasaan gw (entah ini baik atau buruk), gw merasa itu terlalu mudah untuk mereka jadi gw harus kasih mereka pelajaran dulu sebelum gw cabut selama-lamanya dari situ. Kayak gimana? Jujur aja belom tau.
Koq ada aja contoh buruk di sekeliling gw ini yah. Earning money itu gampang, cari guru itu gampang, tapi pertahaninnya yang susah banget. Bikin semua orang happy itu yang ga gampang, padahal kalau mau, bisa aja loh. Segitu pentingnyakah membuktikan diri sendiri hebat dengan cara "I can make your life miserable?"
This is something not worth fighting for, so I better leave.
Posted by Cindy at 8:32 PM 0 comments
Tuesday, October 22, 2013
My Money
Kalau denger yang namanya "terobsesi sama uang", mungkin kesannya gw itu orang yang gila banget cari duitnya, kerja siang malam, dan cenderung menghalalkan segala cara buat dapetin uang sebanyak-banyaknya. Tapi kalo gw, lebih kayak "terobsesi mengatur uang (yang ga seberapa)". Ini adalah buah penyesalan karena ketika penghasilan gw dari 1st job gw di Beijing itu lumayan, I didn't manage it well, jadi uang itu gak dialokasikan dengan baik.
Kedua, gw terpengaruh sama PF (personal finance) bloggers, terutama PF bloggers luar. Gw jadi tau apa yang namanya itu frugal, budget, thrifty, dll... Yang semua intinya kurang lebih cerdik dalam memakai uang dan membebaskan diri dari jeratan hutang, baik itu hutang kartu kredit maupun student loan.
Yang ketiga, gw terpengaruh sama para penggila dunia finance. Saat gw masih kuliah, gw bingung kenapa orang bisa ngerti (let alone tertarik) sama yang namanya dunia finance maupun saham. Sekarang gw sih juga gak gila-gila amat, tapi gw mulai tertarik dan mulai belajar, hence mulai ngerti. Gw sendiri pun mulai menginvestasikan seiprit dari seiprit duit gw dan berharap memetik hasilnya dalam waktu dekat atau kelak nanti.
Selain mencemplungkan diri jadi investor (ceile), gw juga jadi punya cashflow yang sederhana namun rapi (dan bisa dipahami oleh diri gw sendiri). Ini semua karena selama gw kerja di Indonesia, gw ga pernah yang namanya bisa nabung. Gw menyangka karena lifestyle yang kurang sesuai sama pemasukan gw saat itu. Sekarang, puji Tuhan gw udah bisa menyetel lifestyle gw dan menaikkan pemasukan gw sekarang. Apalagi sekarang pemasukan gw gak tentu. Di bulan-bulan baik (meski belum pernah mencapai target gw), pemasukan gw bisa 2x lipat dibanding bulan-bulan jelek (biasanya bulan yang banyak liburnya). Kata perencana keuangan, seorang freelancer harus punya dana darurat sebesar 6 kali expense bulanannya. Heg... Ini semua untuk mengantisipasi bulan-bulan jelek itu.
Investasi udah, punya cashflow udah, menyetel lifestyle udah, menaikkan pemasukan juga udah.... Tapi, gw masih punya banyak PR. Gw belum punya asuransi kesehatan, gw belom bisa disiplin ngikutin budget dan nyatetin pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, gw belom punya rumah (hehehe)...
Sekarang yang bisa gw lakukan adalah lebih menyeimbangkan spending, mana yang perlu dan mana yang butuh. 2 minggu lalu gw nonton Jay Chou dengan membayar tiket yang sangat mahal, tapi gw punya sepatu udah jelek banget gak beli-beli yang baru! Gw juga suka tiba-tiba "kalap" ngeluarin duit... Kayak gw yang biasanya isi bensin premium, bisa tiba-tiba melipir ke Shell dan beli V Power, tapi ada saatnya juga gw gak rela bayar parkir lebih mahal dikit... Ini dia PR gw satu lagi, yaitu menyeimbangkan hal-hal semacam ini. Karena yang terpenting itu bukan uang di dompet atau tabungan, melainkan peace of mind. Gw ga mau juga gara-gara bayar parkir kemahalan 4.000 trus ngegerundel berjam-jam. Ga mau juga kaki sakit karena pakai sepatu yang udah bapuk. Justru di sinilah uang gw harus dipakai dengan bijak.
Kalo rezeki (pemasukan) Tuhan yang atur, pengeluaran tetep manusia yang atur. Jangan Tuhan kasih 100, kita maunya spend 500. Salah sendiri itu.
Stay rich at your heart and always be grateful
C
Posted by Cindy at 7:01 AM 0 comments
Friday, October 18, 2013
Berdamai dengan musuh terbesar
Posted by Cindy at 9:41 PM 0 comments
Wednesday, October 9, 2013
Tourists vs Travelers
Keluarga gw ga bisa dibilang kaya raya, tapi Puji Tuhan, bokap gw tahu cara enjoy life dengan uang yang dia punya. Dari sejak gw umur 3 tahun sampai menjelang krismon tahun 1998, hampir tiap tahun gw pergi ke luar kota maupun negeri, termasuk ke Eropa dan Amerika! Gw masih amazed kalau ternyata gw pernah pergi ke 2 tempat itu, yang sekarang kalau dibayangkan harganya, hiiy... rasanya fantastis banget.
Rumah kami biasa-biasa aja, mobil di rumah termasuk mobil "sejuta umat", bonyok hidup sederhana, tapi kami udah pernah ke banyak tempat, dan itu sebuah kebanggaan sendiri buat gw.
Sehabis krismon, kami ga pernah pergi jauh-jauh, yang terjauh mungkin Melbourne dan Beijing, itu pun karena kedua anak kuliah di sana. Sisanya, traveling cuma sebatas Singapura, Malaysia, dan dalam negeri. Tapi itu pun menyenangkan koq! :)
Sekarang banyak orang yang jadi "full time traveler" atau "travel writer", seru yah! Gw juga pengen banget, tapi belum bisa sampai ke sana karena gw masih banyak "alergi", dan masih kebiasaan malas-malasan dan bangun siang, apalagi kalau hotelnya enak! Yang jelas, gw bukan tergolong pelancong yang "turis banget" karena:
1. Gw ga begitu suka beli souvenir macam kaos, magnet, dan gantungan kunci.
2. Gw peduli akan budaya dan kebiasaan lokal, bukan cuma menelan apa yang tersedia dalam itinerary mentah-mentah (dan lupa blas setelah beberapa hari).
3. Gw foto-foto seperlunya aja, dan kalau udah gw rasa cukup, gw simpen kamera HP gw dan enjoy pemandangan/keadaan. (although gw mengakui, sejak punya gadget baru, gw jadi lebih terobsesi dengan foto-foto).
4. Gw don't mind kalo ga pergi ke tempat "must see"-nya (kalo gw emang ga minat-minat amat), gw lebih suka ngelakuin sesuatu yang "local". Waktu gw ke Batu, gw lebih prefer bantuin di pasar daripada masuk ke tempat wisata.
5. Gw HARUS cobain semua makanan wajib, terutama yang ga bisa gw temukan di tempat lain. Gw berusaha keras untuk ga pilih-pilih makanan. Waktu di Dalian, China, gw makan cumi terus, padahal biasanya gw ga doyan. Hehe...
6. Gw harus ngobrol sama orang local, atau sesama turis dan share apa kesan gw terhadap tempat itu.
7. Di China, gw harus cobain setiap bir lokal. Di Indonesia, gw cobain kopi/soto/bakmi lokal.
etc etc...
Entry ini untuk mengakhiri "traveling season 2013" gw. Sepanjang tahun ini, gw 2x trip besar ke luar negeri (Thailand and China), dan 2x trip kecil (Malang and Makassar). Gw pergi dengan orang yang berbeda-beda dengan pengalaman yang berbeda-beda pula. Sampe sekarang sih, belum ada rencana traveling lagi sampai akhir tahun ini, but we'll see... Sometimes opportunity comes unexpectedly.
Abis ini, mau tulis tentang Makassar! It was a fun trip. :)
CK
Posted by Cindy at 1:54 AM 0 comments
Wednesday, September 18, 2013
Sweeeeet September
Posted by Cindy at 8:44 AM 0 comments
Sunday, September 1, 2013
Last Quarter of 2013!
How was my August?
Gw cuma kerja setengah bulan di bulan Agustus. Which means, gw harus berhemat di bulan September. #nasibFreelancer. Tapiii... Gw seneng ada 1 klien baru, yang juga adalah teman baik gw, yang minta gw untuk nulis semacam "company profile"-nya dia di website yang baru akan dia luncurkan. I feel so honored!
Kerjaan berbanding terbalik dengan hedon. Setelah beria-ria di Jatim di awal bulan, gw banyak ketemu temen-temen Jakarta dari berbagai social circle. Karena saat itu lagi musim libur, jadi jalanan sepi, temen-temen juga lebih ada waktu.
Di bulan ini, gw juga membuat sebuah keputusan penting yang akan mengubah hidup gw. Baru buat rencana aja sih, nanti eksekusinya mudah-mudahan bisa di 2014.
My Mood
Tetap seperti roller coaster. Bukannya gw yang labil, tapi karena emang banyak keadaan yang bikin hati cenat-cenut. Intinya, ini adalah latihan kedewasaan gw dalam menghadapi berbagai masalah dalam hidup. Di bulan ini gw banyak harus menghadapi orang-orang yang tadinya biasa aja, namun tiba-tiba ada "something" yang bikin keadaan jadi aneh. Dengan egoisnya, gw kesel dalam hati, "duhh.. kenapa harus begini sih?" Tapi... memang keadaan ga bisa selalu sesuai kemauan. Bahkan most of the time, banyakan ga sesuainya daripada sesuainya.
September is going to be a super busy and exciting month for me! Karena akan ada gig baru (ngajar), dan gw akan ikut workshop penerjemahan tanggal 22-28. Detail nanti aja kalau udah selesai :)
September will be a no-travel month for me. Gw bakal saving buat liburan kecil di awal Oktober. Speaking of savings...
Mulai bulan September, gw akan lebih bertanggung jawab lagi soal keuangan gw. Thanks buat temen-temen yang udah "tercerahkan" secara finansial terlebih dahulu, mereka bersedia membagikan sedikit ilmu dan pengalamannya kepada gw. Gw berjanji, di bulan ini gw akan lebih hati-hati dan cermat dalam memakai uang gw. Let's see apa yang akan gw raih di akhir bulan pertama.
Baguslah gw bakalan sibuk. Gw sering bilang, "What's life without a little bit of drama?" Tapi sekarang, please, kurangin dulu dramanya!
Selamat menjalani sisa 2013 dengan hati yang gembira dan tubuh yang sehat!
C
Posted by Cindy at 8:59 PM 0 comments
Tuesday, August 20, 2013
Comfort Zone: The Place I Want To Be
Kenapa kita harus keluar dari comfort zone? Seolah itu adalah zona yang mengerikan. Lho? bukannya kebalikannya?
Para motivator beralasan kalau comfort zone bisa bikin kita males dan tidak produktif, maka dari itu, kita harus senantiasa keluar dari zona nyaman untuk memberi tantangan pada diri sendiri.
Yang setuju katakan amin, yang ga setuju katakan bullshit.
"Bullshiiiiit..."
Kalo lo ada di uncomfort zone, apa lo bisa kerja dengan maksimal? Apa lo bisa happy maksimal? Contohnya... Gw tipe orang yang kalau kerja harus heniiiiing. Dengan begini, berarti gw dihadapkan pada dua pilihan, yaitu: membiasakan diri dengan kebisingan, atau mencari waktu hening untuk bekerja. For me, gw akan lebih senang, happy, dan produktif jika bisa kerja di tempat yang hening. Kalau ada yang menghimbau gw untuk keluar dari comfort zone dan membiasakan diri dengan kebisingan, wah... no thanks deh. Karena itu akan jadi extra work for me. Tadinya yang cuma harus get the work done, jadi harus membiasakan diri di kondisi tidak nyaman + get the work done.
Sekarang gw ini lagi ada di uncomfort zone gw yang banget-banget. Setiap hari gw complain dan gw yakin udah banyak yang eneg, termasuk diri gw sendiri. Gw ga mau membiarkan diri sendiri terus menerus berasa tersiksa. Alhasil, gw struggle, dan terus berjuang untuk mencapai comfort zone gw. Surga di bumi ini.
Ya iyalah, ada yang enak, ngapain susah? :P
Beberapa orang mungkin akan berkomentar: yah elo enak, bisa gini gitu gini gitu. Kita stuck di uncomfort zone bukannya mau menantang diri, tapi terpaksa. Untuk ini, gw punya pesan yang berlawanan dengan motivator: hai kawan, keluarlah dari uncomfort zone-mu, segera!
Tapi, apapun keadaan kita, baik di comfort zone maupun di uncomfort zone, jangan lupa quote terkenal ini (yang gw ga tau sapa yang buat): "Jadilah cukuplah puas untuk tahu bersyukur. Jadilah tidak cukup puas untuk selalu mencari yang lebih baik".
Bless you all :)
C
Posted by Cindy at 7:33 AM 0 comments
Saturday, August 10, 2013
Jatim Ciamik!
Is it possible to hate and love something at the same time? Gw benci macet dan keruwetannya Jakarta, tetapi gw cinta rumah gw. Nginep di rumah sodara di kota sekecil Batu, namanya bukan rumah sendiri, pasti gak bisa nyaman. Kamar mandi sih ada, tapi buat mandi and "do my business" gak bakalan ada yang seenak di rumah sendiri (dan di hotel bintang 5!). Begitu sampe di rumah di Jakarta, yang gw lakukan pertama kali setelah naro koper adalah bercengkerama di kamar mandi gw. Haha...
Di Malang, gw nginep di rumah Astrid, my college roommate. Dia juga ngajak gw ke Surabaya buat ketemu temen-temen lama zaman kuliah, dan dia dengan sangat baik hati menemani gw ketemu temen-temen SBY yang dia gak kenal... Thanks ya :') Kita berdua kenal tahun 2006, saat baru pertama nyampe Beijing, kita sering main bareng, pergi traveling bareng, dan bahkan pernah tinggal sekamar selama 1 semester. Jadi, dia cukup mengenal sifat-sifat dan kebiasaan gw.
Satu hal yang membekas sampai sekarang, dia bilang kalo sekarang, gw jauh lebih sabar dibandingin dulu. Selain Astrid, ada 1 temen SBY lagi yang bilang kalo sekarang Cindy tambah kalem. Dan... ada 1 temen lagi di Beijing yang sebulan lalu ketemu bilang, sekarang Cindy lebih pendiam.
Cungguh? I guess so.
Udah ada 3 orang yang bilang gitu, dan actually gw sendiri juga menyadarinya, so... emang bener gw udah tambah sabar dan kalem kali yaaa...
Back to Jatim...
Batu
Batu sekarang udah jadi tujuan wisata, jadi udah banyak orang yang familiar sama tempat ini. Di Batu banyak theme park dan tempat rekreasi yang gw yakin pasti bagus semua. Gw gak pergi tuh ke Jatim Park ataupun BNS ataupun yang lainnya. Jatim Park 2 cuma sampe di loket depannya aja. Kenapa? Karena gw pergi sama bonyok yang nampaknya ga akan begitu enjoy kalo masuk ke dalem... Gwnya juga ga pengen-pengen amat.
Di Batu, gw banyak bantu uncle and aunt gw di pasar. Karena, hari biasa aja mereka udah sibuk, sekarang ditambah pegawai-pegawai mereka yang pulkam, jadi mereka super understaffed. Gw ga begitu bisa bantu banyak karena gw ga hafal harga-harga dan takut salah juga. Jadi gw cuma duduk manis di pojok dan jadi kasir, ngambilin kembalian.
Gw berharap ketika gw ga di pasar, gw bisa tenang di rumah dan baca buku sambil adem-ademan. Eh rupanya, rencana ini gagal total. Karena, rumah ini diapit sama beberapa masjid yang setiap hari mulai jam 3 sore udah mulai doa kenceng-kenceng sampai tarawih selesai. Apalagi pas malam takbiran... Gak bisa tidur karena loudspeaker mereka dan suara petasan-petasan. :(
Malang
Bagi orang Batu, pergi ke Malang itu dianggep ke luar kota. Emang bener sih ke luar kota. Tapi jaraknya ya paling cuma setengah jam naik mobil. Selama less than 24hrs gw di Malang, gw diajak kuliner sampai begah banget. Yang patut dicatat adalah, gw makan soto terenak seumur hidup gw di warung yang namanya Jenggot. Hoki banget karena sehari sesudah gw makan, mereka udah libur lebaran. Makanan Malang enak-enak, murah-murah. Tapi harus cepet-cepetan karena cepet banget abisnya. Di warung sate kambing tempat kita makan, mereka baru buka jam 5 sore dan kita ke sana jam 7 malem, satenya udah ampir abis. Lagi-lagi gw hoki, karena telat dateng 10 menit aja, udah ga kebagian deh tuh sate kambing.
Surabaya
Sebelum berangkat ke SBY, Astrid udah wanti-wanti kalau SBY itu panaaaas banget... Beda sama Batu dan Malang yang sejuk... Begitu sampe di sana, emang bener sih... Tapiiii, meski panas, langitnya Surabaya bener-bener biruuuuu... Awannya putiiiih... demen banget liatnya :D
Sama halnya dengan orang Jakarta, orang Surabaya amat sangat ribet kalau mau ketemuan. Haha... Mereka tinggal di daerah yang jauh-jauhan dan susah nyari tempat "tengah" buat ketemuan. Mau ketemuan di A, si X ga mau. Mau ketemuan di B, si Y yang gak mau... Alasannya jauh dan macet. Well... maaf ya teman... Tapi, jauh dan macetnya SBY gak ada apa-apanya dibanding Jakarta. Gw pernah jalan sekali dari SBY ujung ke ujung katanya, dan menurut gw itu masih sakit deket. Gw google, jaraknya cuma belasan km. Hehe...
Gw uda wanti-wanti juga sama konco-konco SBY kalo gw ga mau makan makanan mall yang di JKT juga ada. Eh tapi karena 1 hari itu gw mesti ketemuan sama 3 grup orang yang berbeda-beda, akhirnya gw seharian di Tunjungan Plaza :( Nongkrongnya di... Bakerz In... Halahhh... Tapi malem itu akhirnya kita keluar juga sih dan makan bebek goreng HT yang maknyus. Lucunya, si James bisa nyemplung ikutan main sama gw Astrid dan Bobby... Hihi.. gpp seru ada dia.
Overall... Jatim is awesome!!! Gw happy, refreshed, dan kenyang banget di sana... Semoga temen-temen Jatimku gantian main di Jakarta yaaa..
C
Posted by Cindy at 10:21 PM 0 comments
Thursday, August 1, 2013
Suka-suka freelancing: jual diri dan maintain clients
Sebelum gw mulai track spending itu, gw baru balik dari Thailand dan mulai freelancing. Selama 4 bulan ini juga, gw ada 1 trip besar ke Beijing di mana gw berhenti bekerja sama sekali. Sekarang, gw nulis blog ini dari rumah sodara gw di Malang. Intinya, 4 bulan ini (dan pada tahun ini tepatnya), gw banyak kerja dan banyak mainnya! Untuk bagian mainnya itu, gak make duit dari cashflow 4 bulan ini koq. Jadi sebenernya, cashflow gw itu ga bisa menggambarkan keadaan keuangan gw yang sesungguhnya.
Tapi dari 4 bulan ini gw udah melihat kenaikan pemasukan yang signifikan. Thanks to my beloved clients yang sekarang kayaknya lagi pada bobo semua. Alhasil, gw jadi ketar-ketir sendiri. Belom bisa dibilang stabil. But fear not, rejeki pasti ada aja, gw yakin itu.
Here, gw mo ngomongin sedikit soal "jual diri". Baik itu "jual diri" buat dihire orang (full time employment), atau cari-cari klien. Jual diri di sini hendaknya tidak membawa konotasi negatif ya. Kenapa? Soalnya kita memang literally menjual skill kita dan klien/employer harus membayar sepadan dengan apa yang kita jual, atau sesuai negosiasi dan kesepakatan bersama. Anggep aja kita jual mobil. Kalo mobil kita BMW, jangan mau cuma dibayar seharga Avanza. Dan kalau kita punya Avanza, jangan minta bayaran BMW. Selain itu, kita jual diri bukan karena kita DOANG yang butuh, tapi dua-duanya sama butuh. Jadi gw paling anti tuh, sama employer/klien yang blagu. Memang bener sih, as a start, sebagai fresh graduate, anggeplah kita lagi "magang". Tapi kalo kita udah punya pengalaman, hey, we have bills to pay. Jangan mau selamanya dikelabui dengan kata "belajar".
Ini bukan berarti sombong loh ya. Gw masih level Innova koq - belom BMW, tapi udah sedikit di atas Avanza. Sometimes, gw masih dibayar dengan tarif yang cukup minim dan gw terima, karena beberapa pertimbangan. Antara lain: tingkat kesulitan yang rendah dan tingkat keasyikan yang tinggi. Kalau dua itu udah digabungkan, happy banget deh. Lebih baik dapet project yang kayak gitu daripada yang bayarannya tinggi tapi stress.
Nah ketika satu project udah selesai, invoice sudah dibayar, kedua belah pihak sama-sama puas... Trus gimana?
Cari klien baru itu ga gampang. Nyarinya udah susah, PDKTnya lebih susah lagi, nge-golin projectnya lebih lebih lebih susah lagi! Maka, sembari pelan-pelan cari-cari dan PDKT, kita harus maintain relationship sama klien lama dan keep the ball rolling... alias tetep terima project dari mereka.
Gw pernah beberapa kali coba jualan dan gw ambil kesimpulan kalo gw ga pinter jualan, karena... gw ga pinter menawar-nawari orang untuk beli barang jualan gw. Risih rasanya. Tapi sekarang, mau ga mau ngelakuin itu, dan yang dijual adalah... diri gw sendiri.
Meski gw risih nawar-nawarin orang, tapi gw ga risih koq ditawar-tawarin (asal ga terlalu agresif dan maksa yah). Maka, gw berkesimpulan lagi kalau orang gak risih gw tawar-tawarin selama gwnya sopan. So, halo-halolah gw ke existing clients. Meski mereka lagi ga ada job baru, setidaknya mereka inget ada gw dan gw ga dilupakan! Dan kalau misalnya dibilang, "oh lagi belom ada nih, bulan depan ya..." Dan di bulan depan kunjung tidak ada kabar, maka sah-sah aja kalau nanya sekali lagi.
Untuk dapat melakukan itu semua, terlebih dahulu gw harus menyelesaikan project yang sudah-sudah dengan baik, supaya mereka mau pake gw lagi! Terkadang gw harus jadi "yes man" tanpa jadi kerbau yang dicucuk hidungnya. Tapi untungnya klien gw baik-baik, ga sampe abuse gw. Makanya gw bersyukur banget :) Gw sering denger sama temen-temen freelancer lain (yang mostly adalah graphic designer) yang dibikin hampir gila karena client mereka yang banyak maunya.
Selain bikin cashflow bulanan, gw juga bikin proyeksi pemasukan bulan ini. So far, karena kepotong lebaran, August is not looking good. Udah halo-halo sama mereka juga mereka bilangnya "nanti ya abis lebaran dikabarin". Hahahay... meanwhile, enjoy Malang dulu deh. :)
Anyway, kalo ada yang butuh penerjemah Mandarin, penulis, language tutor (Bahasa Indonesia/Mandarin), feel free to contact me at cindykusuma88 at yahoo dot com . *teteup jual diri*
August please be nice! :)
Cindy
Posted by Cindy at 6:04 AM 15 comments
Monday, July 29, 2013
A Poem: Taman Bunga
Posted by Cindy at 10:15 PM 0 comments
Sunday, July 21, 2013
Passion
Posted by Cindy at 11:25 PM 0 comments
Friday, July 19, 2013
My Feeling After Finishing A Big Project
Pada awalnya, gw ngerjain buku ini sambil ngerjain project-project lain yang skalanya lebih kecil dari ini. Sebagai penerjemah newbie, ngerjain beberapa project sekaligus dan project yang diambil cukup "dalem" adalah sebuah tantangan. Gw coba-coba cara yang terbaik agar semua kerjaan beres sesuai dengan target (waktu dan kualitas). Saat gw ada 2 project, gw sempet ngerjainnya sehari satu project. Misalnya senin gw kerjain A, selasa gw kerjain B. Tapi gw ngerasa kayak gitu agak susah fokus dan "dapet" feelnya. Ketika baru "hot", udah harus pindah ke kerjaan lain. Maka, gw ganti caranya, yaitu jadi seminggu-seminggu. Cara ini terbukti lebih efektif, keliatan dari kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Trus pernah beberapa kali ada project ketiga yang nyelip di tengah-tengah. Saat itu, gw hold project A dan B untuk selesaiin project C ini. Ini baru ngomongin project-project terjemahan, belom kerjaan ngajar dan volunteer lainnya. Gw bener-bener belajar banyak soal ngatur waktu dan space otak.
Selama tiga bulan proses pengerjaan ini, ada masa di mana gw tiba-tiba pergi jalan-jalan selama 2 minggu dan gak nyentuh kerjaan sama sekali. Ada pula saatnya sampai 2 mingguan yang meskipun gw ada di rumah, tapi tetep gak nyentuh karena lagi "diselak" project lain atau kadang-kadang memang gak sempat aja. Gw sempet deg-degan, dengan tingkat kesulitan yang tinggi dan deadline yang mengikat. Ketika 2 project lain itu sudah selesai, gw sementara ga lanjutin dulu, dan fokus sama project buku ini. Sehari gw kerjain sekitar 4-5 jam.
Pengerjaan gw kali ini cukup sistematis, runtut dari awal sampe akhir. Ketika gw terjemahkan kalimat yang paling terakhir dari buku ini, ketika gw ketikkan tanda '.' yang terakhir, rasanya di sekeliling gw para malaikat langsung nyanyi We Are The Champions. Kerja keras otak gw selama hampir 3 bulan akhirnya selesai juga!!! Senang dan bangga rasanya.
Eh tapi tunggu dulu. Selesai? Not quite. Justru bagian yang sulit baru saja datang. Gw harus baca ulang dari awal sampai akhir, mengecek konsistensi penggunaan bahasanya (misalnya "ia" dan "dia", pakai salah satu aja), trus edit kata-kata yang kurang pas, fill in the blanks (bagian yang gw ga ngerti blas biasanya gw tinggal dulu, inilah saatnya gw research lebih banyak buat isi kekosongan itu), samain formatnya, dll dll... Proses ini memakan waktu sekitar 1 minggu sendiri buat gw. Dan ketika udah selesai semua, rapi semua, gw e-mail ke sang penerbit tercinta. ^^ Saat ini, tugas gw boleh dibilang 95% selesai, karena 5%nya lagi ada kemungkinan mereka minta revisi beberapa bagian. But untuk sampai naskah gw dibaca mereka aja mungkin butuh waktu yang cukup lama. Meanwhile, gw cuma nunggu aja. :D
Sehabis gw kirim naskah itu ke sang penerbit, gw beres-beres buku-buku, fotocopy-an, dan kamus yang berserakan di meja kerja gw dan gw taruh di satu tumpukan di luar jarak pandang gw. Gw rapihin meja gw dari printilan yang ada selama 3 bulan dan tulis DONE pada kertas jadwal yang tertempel di cork board depan muka gw persis.
Saat itu, gw langsung napsu banget pengen "jual diri" lagi buat next project. Tapi, gw tarik napas, dan gw bilang ke diri sendiri untuk slow down. Ini saatnya gw evaluasi tentang semua project-project ini, bikin semacem kesimpulan, dan istirahat sejenak. Selama 2 mingguan ini, gw berencana untuk selesaiin utang-utang baca buku dan blog gw, ketemu temen-temen yang lagi liburan di Indo, dan nonton Bioskop. :D
Dan sesudah itu, semoga project-project kembali berdatangan. Amin...
C
Posted by Cindy at 8:57 AM 0 comments
Saturday, July 6, 2013
Apakah hidup itu roda? Atau jalan?
Posted by Cindy at 6:30 AM 0 comments
Friday, June 21, 2013
Birthday Luck
Tapi di tahun yang ke-25 ini, gw pikir, yaudahlah jangan negatif-negatif amat sama yang namanya bday. Kebetulan kali ini gw ngerayainnya dengan keluarga lengkap, dan pas di Singapore. Gw udah ngerencanain, kalo gw mo ngerayainnya sehari sebelom gw ultah, trus gw mo ke kinokuniya beli buku sbagai hadiah untuk diri sendiri, dan gw mo ke kasino untuk "main" dikit... hehe...
Dannnn... sapa juga yang menyangka kalau 2 hari gw di Singapore, kota sekaligus negara mungil ini diterpa bencana kabut asap yang sangat parah. I mean... bener-bener parah!!! Parah sampai udara bau kayu dibakar, parah sampai jarak pandang pendek banget, parah sampai kita ga berani keluar rumah dan buka jendela. Maka dari itu, buyarlah rencana ke kino. Rencana makan di Coca Suki-pun gagal... (gw ga jodoh banget makan di Coca.. dari dulu mau makan ga pernah jadi). Trus bokap gw yang memberanikan diri keluar rumah karena ada urusan, dititipin RV cupcake kesukaan gw, dan begitu sampe rumah, cupcakenya...... tumplek. :(
Yaaa... yaudah lah. Gw sih ga bete-bete amat. Cuma bosen aja terkurung di rumah. Akhirnya sehari sebelom bday, kita tetep hotpot-an di rumah. RVnya tetep dimakan tanpa difoto dulu.
Di hari H gw bday, PSI (indeks kualitas udara) itu mencapai angka 400, padahal lebih dari 200 itu udah gawat, dan di atas 300 itu hazardous. Cuma karena udah ga tahan di rumah, ditambah emang harus keluar, cabutlah kita semua ke MBS. Bokap dan rombongan tadinya mo ke Gardens by the Bay, gw ga mo ikut dan gw ke kasino sendirian. Sapa tau, lagi ulang tahun hokinya gede... haha...
Untuk actually bisa masuk ke kasinonya, kita harus ngelewatin 3 lapis sekuriti, 3-3nya liatin paspor kita. Yang pertama, ngeliatin gw berulang kali, karena mungkin gw keliatannya beda banget sama yang di foto (taon 2010). Gw ngejawabnya dengan becanda, "I lost weight la!" (padahal yang bener: I gained weight so lihai la!) Lalu dia membiarkan gw lewat. Yang kedua, dia liat paspor gw lebih teliti lagi, trus discan. Dia juga ngeliat gw berulang kali, dan pas ngasih paspornya, dia bilang "Selamat ulang tahun!" (pake Bahasa Indonesia). Gw kaget dan langsung bilang "Thank you!". Trus yang ketiga, pas dia ngecek, ada 1 lagi yang kepo nimbrung. Nah yang kepo inilah yang bilang juga, "Happy birthday ah..." Gw seneng lagi... dan bilang, "Thank you! Wish me luck!" Dan diapun mendoakan, "Wish you all the best!"
Now let me tell you about my own "playing" rules. Gw main di kasino buat tujuan hiburan semata. I know, emang susah buat nahan napsu diri buat main terus, apalagi kalau kalah terus (menang terus juga sihh... tapi lebih penasaran kalo kalah terus). Karena menganggap ini sebagai hiburanlah, gw don't mind kalah-kalah dikit... haha... Anggep aja gw bayar tiket masuk. Toh kalo gw ikut ke GBTB juga harus bayar... Mending tu duit buat modal. Haha...
Jangan pikir gw main poker atau blackjack di meja yang keren gitu. Slain ga ngerti, gw juga ga ada duitnya. Itu minimum betnya gede banget. Gw mainnya... Da Xiao alias Sic Bo yang boleh nge-bet 5 dolar doang. Ya... entah ini bisa disebut "gambling" ga... Gw sih nyebutnya "main" aja... Haha... Ini 1-1nya game yang gw bisa di kasino beneran.
Cara mainnya gampang banget, yaitu 3 dadu dikocok. Trus lo dikasih pilihan nebak. Entah itu mo nebak gede (jumlah 3 dadu di atas 11) atau kecil, ganjil atau genap, trus muncul angka berapa, trus misalnya muncul 1 2 6... Semakin kecil probability-nya, semakin gede lo menang. Kalo lo cuma nge-bet di gede atau kecil aja, lo cuma dibayar 1x lipet. Misalnya lo bet 50 dolar, ya menangnya 50 dolar juga. Gichu.
Nah.... Pertama kali, gw tuker dulu tuh duit SGD yang warnanya biru satu lembar... Gw relain deh kalo ni duit abis bis... But, that's it... Gw mulai main sama yang bandarnya cewe. Pertama-tama gw lumayan wangi loh... menang trus. Trus, biasalah... mulai gegabah dan sedikit kalap. Sampe akhirnya chip di tangan gw udah abis... Dammit. Yaudah lah... selembar lagi... gapapalah... dua lembar yang biru, kalo kalah anggep hiburan.
Eh... Ga lama kemudian, abis juga chipnya!!! Udah muter-muter ke meja lain, coba nge-bet di berbagai angka, abis juga! Gw ngintip jem, masih lama sampe dinner time. Yaudah, tuker lagi selembar... Today is my birthday so I can do whatever I want.
Nah kali ini, rupanya gw sedikit beruntung. Perlahan-lahan, chip gw mulai banyak. Kalo udah banyak, gw tuker lagi sama chip yang lebih besar nilainya biar gw ga kewalahan megangnya dan biar gw ga kalap mainnya (karena gw cenderung sayang mecah duit gede). Ehhhh... untungnya, gw balik modal. Meski nge-betnya 5 dolar demi 5 dolar... Akhirnya pas gw memutuskan untuk udahan, gw untung lumayan banyak! Haha...
Ya ampun, gw cukup sering ke Singapur... Kenapa gw jarang ke kasino? Jujur aja, main Daxiao ini cukup nagih. Dan kalo bukan gw udah harus dinner, gw mungkin masih bisa lama di sana. Haha...
Then, kita makan sekeluarga. Gw pesen RV lagi yang slice. Nyanyi dikit, make a wish, tiup lilin, foto, makan. Trus cepet-cepet pulang, mandi, dan bersiap untuk terbang lagi ke Beijing.
Sesampainya di Changi lagi, ternyata baru tau kalo pesawatnya delay 3 jam. -_- Jadilah gw menulis blog ini. :D
Overall, hari ini cukup bermakna. Dan gw jadi semakin ga enggan lagi buat ke Singapur sering-sering. Haha!
xx
C
Posted by Cindy at 8:34 AM 0 comments
Tuesday, June 18, 2013
Even heroes have the right to bleed
Posted by Cindy at 8:02 AM 2 comments
Sunday, June 16, 2013
Going home, (hopefully) a turning point
Des 2011, terakhir kalinya gw di Beijing, saat gw meninggalkan kota itu, gw bilang, "this is it". Gw ga akan ke Beijing lagi untuk waktu yang lamaaaa banget. Gw udah menerima kenyataan kalo gw bukan orang Beijing lagi, dan melanjutkan kehidupan gw di Jakarta. Setelah dari situ, ya gw nginget Beijing for the sake of nostalgia aja, ga pernah lagi ngerasa kangen yang berlebihan dan in denial kalo gw udah for good dari sana.
Lagipula semenjak gw tinggalkan Beijing, kayaknya koq Beijing makin parah. Polusinya semakin parah sampe orang Indo pun ga tahan (dulu jaman gw, para bule udah sering ngeluh soal polusi, tapi kita orang Indo masih ngerasa itu hal yang biasa...), dan yang paling bikin gak ngangenin adalah.... orang-orang yang mengisi hari-hari di Beijing udah pada for good juga satu per satu. Jadi, di Beijing memang hepi, tapi mau hepi-hepi sama siapa? Tinggal segelintir orang aja (yang mereka juga udah lumayan mencak-mencak ga betah).
Trus beberapa bulan yang lalu, bokap gw tiba-tiba bilang kalo ada temen baiknya yang punya 1 perusahaan mau ngadain tur insentif buat orang-orangnya ke... Beijing. Si om ini minta gw dan bokap ikut. Gw nanggepinnya cuma dengan "oh" aja dan sejujurnya agak males.... Singkat cerita, gw dan bokap tetep ikut. Kita bersama 20+ orang lain ga mau pusing, langsung beli tur dari Singapur dan serahkan pada travel. Tapi, konsekuensinya adalah... harus ikut semua pengaturan mereka, dan konon kalau mangkir, bakal didenda. Bwee... Tapi on the bright side, gw tinggal duduk di bis, nyantai, dan enjoy Beijing. Kita bakal ke tempat-tempat standar buat turis. Great Wall, Tiananmen, dll dll... Padahal pas gw dateng itu pas hari temen-temen gw wisuda dan di hari berikutnya, ada food fest di gereja. Huhu...
Gw excited ga? Jujur aja sekarang belom. Tapi gw mulai merasakan semakin hari semakin napsu. Gw udah bilang ke diri sendiri pokoknya jangan expect too much dan enjoy aja. Anggep aja refreshing.
Nah 5 hari yang extend itu yang rada bingung. Gw belum susun mau ke mana dan mau nemuin siapa aja. Harusnya sih ngepas lah ya... Gw bakal nginep di tempat Irene and Chang :) yang deket sama kampus lama. So nanti bakalan ada small tour ke old campus (katanya sih sekarang keren banget), nice dinner sama mereka dan Li Lei dan.... ketemu beberapa temen PDKB yang masih bertahan di BJ, mungkin ketemu temen ex-TRM, temen Indo outside PDKB, Marina my ex-roomie daaaan... entah siapa lagi. hehe..
Meski gw baru aja ngomong jangan expect too much, sebenernya gw punya harapan yang cukup besar.
Kebetulan, trip kali ini bertepatan dengan ulang tahun gw yang ke-25. Meski gw not a big fan of birthdays, tapi kayaknya kali ini perlu sedikit diberi perhatian karena adalah yang ke-25, seperempat abad. Ada 1 temen gw yang ngasih selamat ultah ke-25 ke temennya di Path, dia bilang, "let's beat the quarter life crisis!" Dan gw ngerasa Tuhan udah ngatur trip gw ke Beijing ini bertepatan dengan ultah gw. Perjalanan gw ke Beijing akan jadi closure sebuah chapter di perjuangan melawan QLC ini (bukan closure QLC seluruhnya for sure, masih panjaaaaaaaang....), I can feel it! Karena kemaren pas masih lagi galau-galaunya, gw ga bisa sedikitpun mikir yang bagus-bagus. Mikirin Beijing yang dulunya bisa berbunga-bunga, sekarang malah "apaan sih???" Dan whoaaa... ini parah banget loh buat seorang Cindy. But sekarang, gw udah bisa kyaaaa kyaaaa sendiri di dalam hati.
25 tahun di dunia ini. Masih ada berapa tahun lagi sampai garis finis?
All the best for myself.
C
Posted by Cindy at 2:14 AM 0 comments
Sunday, June 9, 2013
Mulai hobi nulis lagi :)
Beberapa tulisan terakhir di blog ini bernada tidak puas. Padahal, gw udah berusaha mengurangi nada itu sebisa gw, karena, blog ini gw tulis dan gw tujukan untuk diri gw sendiri di masa mendatang. Gw mo me-record sebanyak mungkin kejadian penting di hidup gw. The future me ingin diingatkan kalau gw pernah mengalami masa-masa sulit, tapi ga mau kasih too much details yang bisa preserve sakit hati itu! Lagipula, meski blog ini ditujukan untuk diri sendiri, blog ini bisa diakses oleh siapa saja. Meski gak ketawan siapa aja yang suka baca karena hampir ga pernah ada yang komen, yaaaaa lebih baik gak usah banyak orang tau prahara yang sedang gw adapi. Hehe... Lagian, gw yakin koq, biar gw cepet "move on", caranya adalah stop ngebahas tentang hal yang membuat kita galau! Dibahas aja ga boleh, apalagi diawetkan dalam bentuk blog!
Maka dari itu, gw coba alihkan diri dengan menulis sesuatu yang lebih abu-abu. Yang menggambarkan keabu-abuan hati gw tapi gak terlalu kabur dan gak terlalu obvious. Contohnya adalah post yang sebelom ini, di mana gw tersentuh sama adegan HIMYM yang menurut gw lagi pas sama keadaan gw. Kadang gw juga coba nulis sesuatu yang completely ga ada hubungannya, seperti tentang money problem itu. Tujuannya juga untuk mengalihkan pikiran gw dari sesuatu yang kurang menyenangkan.
Selain di blog ini, gw juga punya buku catatan yang gw tulis tangan. Buku itu punya tema sendiri, yaitu "buku tentang hal-hal yang gw syukuri". Jadi ceritanya, buku itu bisa lahir karena waktu itu gw lagi ngrasa sangat down dan gak ada orang di dunia nyata maupun dunia maya yang bisa diajak sharing. Gw tipe orang yang ga bisa pendam perasaan sendiri, gw harus mengeluarkannya dengan suatu cara. But again, menuliskan kegalauan gw berarti mengawetkan dan mengabadikannya. Maka, gw alihkan dengan menulis hal-hal yang gw syukuri. Dan puji Tuhan, it works! Pikiran gw jadi distracted dan gw malah preserve hal-hal yang patut disyukuri. Dan gw bersyukur gw awetkan semuanya dalam bentuk tulisan tangan alih-alih blog/tweet, karena ngeblog/ngetwit itu susah konsisten dan banyak disctraction. Hehe... Kebetulan juga ada buku kosong yang masih baru dan ukurannya pas :)
Gw juga banyak dibantu sama project gw sekarang yang lagi nerjemahin buku yang mempunyai standar Bahasa Indonesia yang teramat tinggi! Jadi gw kalo nulis sekarang mencoba lebih rapi, ga pake singkatan-singkatan, dan pake huruf kapital. Hehe... Gw juga dibantu sama banyaknya waktu luang gw yang membuat gw sering blogwalking ke sana ke mari. Dibandingkan dengan blog orang lain, blog ini sungguh cupu. Hehehe...
Satu hal yang disayangkan adalah, gw ga pinter ngatur blog ini. Blog ini ga gw kasih tags (pertama-tama sempet ada, tapi lama-lama gw males...). Tapi untungnya timelinenya jelas, jadi kalau gw mau tau apa yang terjadi di hidup gw pada tahun sekian, bisa cek di blog ini.
Fiuh! Feeling gw jauh lebih baik sekarang daripada tadi pas gw mulai ngetik kata pertama di entry yang ini! I guess writing can help me heal faster! =)
C
Posted by Cindy at 1:07 AM 0 comments
Friday, June 7, 2013
The Pit
Lalu di kehidupan nyata, si Ted beneran nyamperin mantan dosennya itu sambil bawa gambar dan model gedung yang dia design yang akan jadi salah satu bentuk yang membentuk Manhattan's skyline. Tapi tetep aja, si dosen mencemooh Ted dan bilang kalo gedung rancangannya itu "hideous".
Untuk Robin sendiri, dia diberi kesempatan sama bosnya untuk memecat satu orang di kantornya. Lalu dia melihat ini sebagai kesempatan untuk memecat Patrice (karena si Patrice ini memang annoying dan ceritanya si Barney - cowo yang dicintain Robin - lagi pacaran sama dia). Patrice gak salah apa-apa (dan actually a super nice girl), tapi si Robin memperlakukannya semena-mena (lebih-lebih karena dia "jadian" sama Barney) dan akhirnya memecat Patrice. Robin tau kalau ini gak bener dan 1 detik setelah dia marah-marahin Patrice, dia peluk si Patrice dan gak jadi mecat dia.
Lalu muncul mental image lagi. Semua akhirnya sadar kalau sebenarnya yang di dasar sumur itu adalah kita sendiri, dan kita dari mulut sumur ngeliat diri kita yang terjebak di sana. Jalan keluarnya? Diri kita yang di mulut sumur lempar tangga ke dasar sumur untuk menyelamatkan diri kita yang terjebak.
Boom!!!!!!
Life lesson from "How I Met Your Mother"
C
Posted by Cindy at 6:03 AM 0 comments
Friday, May 31, 2013
It's just me
Karena gw adalah pemilik dan penguasa atas tubuh, pikiran dan hati gw sendiri (and God, of course... tapi, gw ga mau ngomongin hal yang religius di sini). Dan siapapun, hal apapun yang terjadi di LUAR tubuh gw, tidak bisa diandalkan dan dipercaya 100%. Not even your parents, your partner, your best friends, your relatives... ANYONE. Mereka bisa secara sengaja atau tidak sengaja mengecewakan diri gw. Don't get me wrong... orang tua gw sangat, sangat menyayangi gw. Tapi ada kalanya gw sebel sama mereka dan mereka marah sama gw toh?
Bagi orang yang pernah disakiti atau dikecewakan sama orang yang paling disayangin pasti tau rasanya. Jadi I assume, statement gw tadi di atas gak begitu susah ditangkep.
Next...
It's just me. Against myself.
Siapa orang yang paling bisa mengecewakan gw? Diri gw sendiri.
Siapa orang yang paling bisa bikin diri gw seneng? Diri gw sendiri.
Siapa musuh gw yang paling besar? Diri gw sendiri.
Posted by Cindy at 5:23 AM 0 comments
Wednesday, May 29, 2013
It's not about ME
Tapi yang mau gw bahas di sini adalah.... gw dan orang-orang lain.
Memang cuma ada satu Cindy Kusuma di dunia ini yang adalah diri gw sendiri. Tetapi, kalau dilihat dari sudut pandang orang lain, gw ini sama kayak kebanyakan orang seumuran gw. Yang bikin gw cukup terhibur ketika baca buku itu dan berpikir begini adalah: hey! gw bukan orang paling sial di dunia!
Ketika gw ngobrol sama temen cewe gw yang sekarang udah mendekati 30 (atau udah 30? pokoknya dia udah melewati tahap gw ini). Dia bilang: "gw ngerti banget perasaan lu Cin, saat itu pas gw ngerasa down, gw pengen semua orang tau kalo gw lagi menderita... alhasil hubungan gw sama adik2 gw sempet ga baik. tapi, itu semua akan lewat koq..."
Jleb... waktu dibilang gitu, gw ngerasa tertampar. Rasanya semua orang perlu tau kalo gw ini miserable. Meski kadang gw ga ngomong, tapi cukup keliatan dari muka gw. Terpampang jelas di muka gw: I'M HAVING A BAD TIME
Lalu gw sadar juga kalo sebenernya kebanyakan orang di usia gw lagi mengalami challenge yang sama! One day gw ngobrol sama temen baik jaman kuliah. Gw tanya kabarnya dia dan dia langsung bilang kalo dia lagi cari kerjaan baru dan "having a tough time". Langsung dari jarak ribuan kilometer, gw dalem ati ngerasa "I FEEL YOU SIS!" Gw bilang, "Me too!" Selain tujuannya juga memberitahu kalo gw sedih dan miserable... Gw mau kasih tau dia kalo dia gak sendirian. Dan pada jarak yang lebih dekat, ada seorang sahabat yang lebih muda umurnya setaon dari gw dan dia BARU MULAI merasakan hal ini.
Oh quarter life crisis, you're such a bitch.
Meski bukannya gw seneng temen2 gw juga lagi mengalami kesulitan hidup, gw somehow disadarkan bahwa: HEY... bukan gw doang yang lagi dikasih cobaan. bukan gw doang yang lagi "dipaksa jadi dewasa". bukan gw doang yang ngerasa hidup ini rasanya semuanya salah dan berantakan. Inilah yang menyadarkan gw untuk gak terus menerus meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri. So, instead of crying about it, why not laugh about it? Gw berusaha selalu memberi perhatian khusus bagi orang-orang yang sedang mengalami hal yang sama (karena itu jugalah yang gw butuhkan).
We'll come out as winners.
C
Posted by Cindy at 1:39 AM 0 comments