Ocehan-ocehan saya :)

Monday, July 29, 2013

A Poem: Taman Bunga

Note: I wrote this back in 2011. 

Pendar lampu jalanan bagaikan payung besar dan transparan yang menyelimuti seluruh kota ini.
Aku lupa apa itu rasanya mencintai, tapi rasa sakit itu tidak pernah hilang.
Oleh sebab itu, aku menikmatinya, rasa sakit itu, dan aku mau lagi dan lagi.


Gelas yang pecah tidak bisa disambung.
Semua bagaikan guyonan basi yang diceritakan berulang-ulang dan menjadi sebuah mimpi buruk.
Tapi alam bawah sadarku ketagihan.
Aku mau dengar terus, bagaikan sebuah candu.


Siapa sangka jalan pulang begitu berbatu.
Biar di belakang bukanlah surga, dan di depan adalah taman bunga, aku ingin berjalan selambat mungkin.
Membiarkan batu-batu itu menusukku lebih dalam dan meninggalkan luka yang permanen.
Luka itu namanya kenangan.


Semua orang bilang benci.
Tapi sesungguhnya mereka semua hanyalah gengsi.
Aku mau biarkan luka itu menganga, tapi tak boleh membusuk.
Biarlah darah selalu mengalir, dan rasa sakit selalu ada untuk mengingatkanku akan keberadaannya. 

0 comments: