Ocehan-ocehan saya :)

Monday, November 25, 2013

Asuransi Part 3: Why I Choose Unitlink

Hmm… unitlink… mulai dari mana yah?
Selama sekitar 2 minggu belakangan ini, gw intens banget ketemu agen-agen asuransi. Total ada 3 agen dari 3 perusahaan asuransi yang berbeda, yaitu Prudential, AIA, sama Allianz. Tiga-tiganya nawarin asuransi unitlink. Sebenernya mereka bertiga kurang lebih lah, tapi gw langsung coret Allianz. Bukan karena produknya gak bagus, tapi karena agennya masih ijo banget dan kayaknya kurang mengerti produknya.
Lalu gw harus memilih antara Pru atau AIA. Dua-duanya ada unsur “gak enak”nya, karena agen Pru adalah mamanya murid gw, dan agen AIA adalah temen main dari zaman SMA. Keduanya adalah orang yang gw temui rata-rata seminggu sekali, sedangkan agen Allianz itu temennya temen, itupun bukan temen deketnya temen gw.
Tapi, akhirnya pilihan gw jatuh pada AIA. Why? Because they have something sooo good yang Prudential belum punya, yaitu produk asuransi kesehatan yang bisa claim as charged. Yaudah deh, gak bisa dikalahin, makanya pilihan antara Pru sama AIA gak pake lama.

Okay, now why unitlink?
1.      Karena asuransi murni harus bayar either sampe tua banget atau bayar sekian tahun tapi hanya dicover sekian tahun juga. Beda dengan unitlink yang bayar 10-15 tahun tapi bisa dicover sampe tua (in my case, I pay 12 years and kesehatan dicover sampe umur 80). CMIIW here. I know, setelah 12 tahun gw bukannya gak usah bayar lagi, tapi more like unitlinknya udah cuan sehingga dia bisa pay for itself. Again, CMIIW.
2.      Para financial planner bilang, unitlink gak oke karena investasi dan asuransi harus dipisah. I get it. Tapi gw gak nganggep unitlink ini sebagai investasi gw. Gw akan men-treat dia sebagai expense gw. Pada akhirnya, meskipun cuan yang gw dapet gak akan segede kalau gw taruh duit gw di reksadana/instrumen investasi lainnya, gw tetep gak akan rugi, karena pada saat gw meninggal nanti, ahli waris gw akan dapet duit lebih besar dari seluruh uang yang pernah gw bayarkan + sisa nilai tunainya. Meskipun lagi, kalau gw berumur panjang, let’s say gw meninggal umur 80, duit segitu 55 tahun lagi gak akan bernilai apa-apa, at least gw balik modal meski gw gak bisa nikmatin duitnya (duh banyak banget pake kata “meski”). Pemikiran yang sederhana banget sih, tapi setidaknya gw dapet peace of mind. Lagi-lagi, bukankah beli asuransi itu untuk bisa dapet peace of mind?

3.      Asuransi murni sudah sangat jarang dijual. Ini bukan faktor pilihan kita sih, tapi pada kenyataan di lapangan. Sang agen AIA itu, setelah gw tandatangan SPAJ dan semua dokumen, cerita bahwa AIA memang punya produk murni tanpa unitlink namun produk tersebut sudah dilarang untuk dijual oleh AIA. Why? I don’t know. Mungkin gak menguntungkan bagi perusahaan asuransi atau sistem asuransi tradisional yang udah gak cocok sama zaman sekarang. Mungkin ada yang bisa jelasin ke gw kenapa? Emang sih gw masih banyak perusahaan asuransi yang belum gw temuin, jadi ini bukan fakta umum yah.

That's all. Ini bukan blog berbayar (I wish!). Tapi cuma sekedar sharing aja. Kalau emang lagi ada yang baca dan emang lagi butuh asuransi, silakan tentukan produk asuransi dan perusahaan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. :) 

0 comments: