Sebagai orang yang hobi nulis, gue kagum banget sama orang yang bisa membukukan tulisannya. Tapi bukan tulisan sampah ga jelas lho ya... melainkan sesuatu yang benar-benar pantas untuk ditulis, dibukukan, sampai akhirnya dipasarkan.
Di tengah banyaknya buku-buku 'ga jelas', ada satu buku yang sangat keren. Buku ini bahkan ga pantas dibandingkan dengan buku-buku itu. Judulnya Selimut Debu, ceritanya tentang perjalanan seorang backpacker Indonesia, namanya Mas Agus, yang bertualang di negeri Afghanistan. Brr... judulnya aja udah keren... 'Selimut Debu'.
Jujur, gue udah beli buku ini berbulan-bulan, tapi baru baca sekitar seperempatnya. Soalnya buku ini berat... banyak istilah bahasa asing yang teramat sangat asing di telinga (atau di mata). Butuh konsentrasi penuh buat bacanya. Makanya sekarang gue suka baca itu di dalem subway, di perjalanan gue menuju kantor.
Nah, gue beruntung banget neh bisa kenal sama si Mas Agus. Gue wow banget deh liat si Mas Agus ini... Orangnya rendah hati, tapi pengetahuan dia bener-bener luar biasa luasnya. You have no idea apa yang udah dia lalui. Apa yang dia tulis di bukunya rasanya masih merupakan understatement sama apa yang sesungguhnya dia hadapi.
Dan gue rasa nehhhh fans-fansnya Mas Agus bakal jealous banget sama gueee.... Soalnya gue pernah bolak-balik paspornya dia. And it's awesomeeee maaannnn... gue ga pernah liat paspor sekeren itu. Paspornya udah lusuh dan hampir penuh, sebagian besar oleh visa Afghanistan. Dia cerita, kalau dia sering ditanya-tanya petugas imigrasi di mana-mana kenapa paspornya banyak visa Afghan-nya. Ditanya-tanyainnya seh friendly, tapi itu semua ga lain adalah 'prosedur keamanan'. Paspornya itu ditulis tangan, di-issued di Tashkent (or is it Kabul?). Awe... Some...
Trus 1 lagi... Dia tandatanganin buku gueeeeeeeeeeeeeeeeee....!!! Sebenernya gue sungkan minta ttd dia... karena udah dari berbulan-bulan lalu gue mintanya dan gue belom selesai-selesaiin itu buku (maaf ya mas). Tapi tadi ceritanya gini, pas gue bolak-balik paspornya dia, gue bilang: "pasti penggemar-penggemarnya Agus bakal iri sama gue..." trus 1 temen lagi bilang: "ah... emang Agus punya penggemar?" hahaha... gue sebagai penggemar rahasia langsung malu-malu keluarin itu buku dan minta ttdnya... Mas Agus membalik ke halaman kedua dan menggoreskan sepatah dua patah kata, katanya:
Bacanya gini:
"To Cindy
Thanks banget buat dukungannya
Semoga tulisan ini boleh berkenan
(ttd)
Agustinus W"
*SENYUM LEBAR*
I'm telling you, gue punya CD aslinya Jay Chou yang ditandatangani sama Jay Chou sendiri, tapi itu beda sama yang ini, karena gue bener-bener liat si Mas Agus ttdin buku gue dan ada To Cindy-nya. =D
Can't wait for your next book mas (and hopefully gue udah selesai baca Selimut Debu by then)
Cindy
Nggak bisa tidur
-
Hello world, tibalah kita ke masa lagi banyak pikiran gundah gulana nggak
tau harus cerita ke mana. So let’s curhat dan update disini supaya bisa
kita ke...
0 comments:
Post a Comment