Ocehan-ocehan saya :)

Sunday, December 23, 2012

I feel pretty

Hari ini kencan ke ancol lagi bersama sx. kita nongkrong di kopitiam oey dan ngobrol2 sambil memandangi laut. seperti biasa, gw mengabadikan momen dengan foto2 pake hp. Di sana, matahari kenceng banget jadi hasil foto ga keliatan.
Sesampainya di rumah, gw liat2 lagi foto itu dan gw ngrasa ada 1 foto di mana gw sangat enak dilihat. gw gak secantik kate middleton, tapi foto itu bener2 nyenengin.

lalu gw set foto itu jadi profpic fb gw. profpic yang sebelom ini juga happen to be taken at ancol (dengan rambut dicepol dan pake syal). tapi this time gw lebih gendut dan lebih item... hehe...

sx gw sendiri ga pernah bilang gw cantik (maybe he's just not that type). but gw tetep bilang sama dia: i think i look pretty in that picture. because i felt so happy. :3
dia bilang: percaya diri itu juga udah pretty. (not sure what this means, tapi anggep aja dia juga setuju).

kemudian gw teringat sama 1 quote yang gw baca bbrp hari lalu (sorry lupa dari siapa). bunyinya:
when a girl falls in love, you can see it in her smile
and 
when a guy falls in love, you can see it in his eyes.

apa ini senyum jatuh cinta? mungkin iya, mungkin bukan. yang jelas, ini senyum sukacita yang tulus muncul dari hati. dan dia berharap setiap hari gw bisa punya suasana hati kayak gini dan senyum terus.

:3

CK

Monday, December 17, 2012

Gendut

Seumur idup, gw belom pernah segendut ini. Gendut sampe semua orang yang liat gw kaget dan gw sendiripun kaget.

Gw sih belom sampe yang obesitas ato gimana... dan gw sebenernya masih nyaman2 aja sama badan gw yang sekarang. cuma gw udah ga bisa pake celana pendek dan baju lengan buntung (which is fine for me)... tapi ya opini orang2 itu yang bikin gerah... termasuk dari orang2 terdekat gw...

Gw udah mengerem napsu makan... tapi tetep aja berat badan naik terus... i wish i could be comfortable and confident with my weight... tapi kalo orang2 terus2 complain, mau gimana?


 

Wednesday, December 12, 2012

2012 in a nutshell

januari - new year di beijing, dan bid farewell ke beijing untuk selama2nya

februari - ke guangzhou belanja main makan... :3 selain itu, mulai cari-cari kerja.

maret - mulai kerja di tzu chi... new start for me...

april - ke taiwan ketemu master dan ke pekanbaru liputan baksos. slain itu, juga pindah kantor dari ITC ke PIK. keponakan lahir!

mei - mulai sibuk2 kerja, waisak, dll... mulai hidup yang monoton

june - my 24th birthday... dan first date sama sx... and i got my first car! yay!

july - not much happening this month... menurut facebook sih, lagi ada si vene... hehe...

august - lebaran dan mulai sangat intens ngedate... hehheee

sept - things at work start getting uncomfortable... selain super sibuk, juga ada suasana yang gak mengenakkan.. tapi coba tahan dulu karena mau peresmian

oct - peresmian JST... di bulan yang sama, gw jalan2 ke singapur sendiri, tapi di sana meet up sama nana dan sx dan tata... it was a great trip!

nov - hell month for me, and i decided to quit my job!

dec - after resigning from my job, i feel sooo relaxed, meski masih ada beberapa badai hidup... di bulan ini juga, gw pertama kali merayakan natal di indo setelah entah berapa tahun... maybe ada 10 tahun... dan gw sama sekali gak excited atau merasakan suasana natal yang biasanya sangat kental T__T

overall, it's been an exciting year for me. i started a new job, quit. started a new relationship (after 5 years single). i travelled to different places. i met new people (nice ones and not so nice ones).

now, planning to write 2013 resolution.

Tuesday, December 11, 2012

The Survival of The Brown Dove


Ada sebuah hutan belantara yang sangat cantik jika dilihat dari ketinggian. Di dalamnya bisa ditemukan banyak tumbuhan dan binatang. Ada yang cantik, ada yang buas, ada yang lembut. Di hutan belantara itu, ada sungai yang menyejukkan, ada pula jalanan berbatu yang sulit. Apakah itu merupakan sebuah keadaan yang ideal? Mungkin ya bagi mereka yang telah sukses beradaptasi. Bagi mereka yang belum terbiasa, hutan indah ini bisa lebih mengerikan dari medan perang.

Aku adalah seekor burung merpati berwarna coklat dari hutan sebelah. Dari atas, aku melihat hutan ini begitu indah dan asri dan aku coba memasukinya. Saat baru masuk, aku disambut dengan penuh keramahan dan cinta kasih. Segalanya terlihat indah. Burung-burung berkicauan, suara aliran air sungai menyejukkan kalbu, kelinci berlompatan gembira, bahkan sang singa pun hanya berjalan perlahan dengan anggun, tidak ada kesan mengerikan. Kalau dalam menyusuri hutan ini sesekali terluka karena terkena duri, luka itu juga akan cepat sembuh.  

Aku disambut oleh si Burung Elang. Dia mau berteman denganku, tapi aku menghormatinya sebagai senior. Si Burung Elang memujiku, ia bilang, aku mempunyai banyak kelebihan, dan aku akan bisa sukses di hutan ini. Aku bersyukur diterima dengan begitu ramah. Burung Elang membanggakan aku ke penduduk hutan lainnya. 

Aku berpikir, aku bisa tinggal di sini selama-lamanya. Meski di sini aku harus puas dengan makanan yang seadanya, tapi perjalanan di sini membuat semuanya worth it. Sesekali tertusuk duri dan berdarah, itu biasa. Apalagi, aku bertemu seekor burung merpati yang menjadi teman baikku. Burung merpati ini berwarna abu-abu. Tadinya ia juga dari luar hutan ini, namun ia telah sukses beradaptasi dan menjadi penghuni tetap hutan itu. Kita menjadi teman baik karena kita berbicara bahasa yang sama, berkicau dengan nada yang sama.

Akupun semakin mencintai hutan ini dan ingin tahu segala seluk beluknya. Aku ingin mengenal semua penduduknya. Aku menghormati pemimpin hutan ini. Akupun mulai menaati aturan hutan ini dan berperilaku bagai salah satu anggotanya. Gerak gerikku sudah mencerminkan hutan ini. Berbekal rasa cinta, ingin tahu, ingin memiliki, aku memosisikan diriku sebagai salah satu bagian dari mereka.

Aku menemukan satu sudut yang nyaman di hutan itu. Letaknya di dekat sungai yang airnya jernih. Di sana, aku membangun rumah, membangun kehidupan, bersiap-siap untuk menetap di sana. Tetangga-tetangga menyambutku dan aku menyukai mereka. Mereka hidup dengan berpedoman pada peraturan dan kebiasaan setempat. Aku berusaha mengikuti sebisaku. Sebagai warga baru, pasti tidak bisa langsung menyesuaikan diri, dan aku tahu diri. Aku tidak mungkin mengacak-acak sistem dan kebiasaan yang ada. Aku hanya diam di sangkarku, bermain sendiri, terkadang dengan si Merpati Abu. Aku menyibukkan diri dengan meng-explore hutan itu. Terbang ke sana kemari, naik turun, keluar masuk. Yang jelas, aku tidak mengganggu siapapun. 

Aku mulai berkontribusi semampuku bagi sudut hutan itu. Penduduk hutan juga mulai menerima dan menyukaiku. Namun siapa yang sangka. Si Elang yang mendekati pondokku yang nyaman. Ia bilang, aku telah merusak komunitas pojokan itu. Aku diminta untuk menyesuaikan diri sesuai standarnya. Aku menolak, bukan karena aku tidak menghormatinya, namun karena tidak sejalan dengan pemikiranku. Akupun heran, setauku komunitasku itu welcome-welcome saja sama aku dan mereka menyukaiku. Tapi ia bilang, tidak apa tidak mengikuti maunya dia, tapi itu akan membuat aku tersiksa.

Lalu akupun mulai dikucilkan olehnya. Tak kusangka, tersiksa yang dia maksud adalah “penyiksaan” yang disengaja.  Di hutan yang besar dan nyaman ini, aku mulai merasa tersiksa. Sebagai makhluk hutan, rasa self-defense ku mulai bangkit. Aku mulai menyakiti diri sendiri dan makhluk sekelilingku, bahkan si Merpati Abu yang paling menyayangiku. Si Merpati Abu memintaku untuk pergi demi kebaikanku sendiri, mencari habitat yang baru. Pertamanya aku tidak rela meninggalkan hutan yang indah ini. Namun semakin lama, aku semakin lemah, semakin tersiksa, dan semakin sedih. Sayapku patah. Ketika aku ingin berkicau, aku disuruh diam dan jangan berisik. Si Elang yang tadinya membanggakanku dan memujiku mulai mencecar dan memojokkanku. Aku berusaha bertahan, namun keadaan semakin gawat. Lalu, akhirnya tidak ada cara yang lebih baik lagi. Akupun memutuskan untuk meninggalkan hutan itu.

Ketika “permisi” kepada Si Elang, aku berkata terus terang kepadanya, kalau ketidakcocokanlah alasan utamanya. Bukan salahnya, dan bukan salahku juga. Ia bilang, “bukankah ini yang kamu minta dulu?” namun aku menerjemahkannya sebagai, “rasakan kau tidak mau mengikuti aturanku”. Apapun itu, aku sudah pasrah. Apapun yang ia tuduhkan, aku terima dengan telinga terbuka. Yang penting, kita sudah hilang dari kehidupan satu sama lain. Aku tidak perlu memusingkannya, dia tidak perlu memusingkan aku.
Biarlah dia tetap di hutan ini, dan aku yang terbang pergi, kembali ke angkasa bebas, di mana tidak ada aturan apapun, tidak ada tuduhan apapun, tidak ada siksaan apapun. Dari sana, aku bisa melihat hutan itu dari luar. Kelihatannya masih tetap indah dan cantik seperti yang kukenal dulu.

Wednesday, December 5, 2012

buah delima

hari ini gw pergi ke rscm dengan mobil kantor. karena hujan, maka ko acun yang biasanya naik motor, ikut mobil. pendek kata, ko acun adalah karyawan/relawan tzu chi yang setiap senin-jumat ke rscm untuk melayani pasien2 penerima bantuan tzu chi. dia udah 17 tahun di tzuchi dan dia jadi teladan banyak orang dalam bersumbangsih tanpa pamrih. dia itu juga seorang buddhis yang taat dan mendalami filosofi dan sutra2. intinya, orang ini hebat deh.

gw sebelumnya ga pernah ngbrl sama dia. palingan cuma hello2 doang. hari ini di mobil, dia nanya2 gw di kantor gimana (terutama soal office romance). trus dia mulai memberi penilaian soal gw... dia bilang dia udah berpengalaman liat orang dan feelingnya sudah sangat sensitif.. jadi gw sih percaya2 aja dan orang ini juga gak annoying kayak bbrp orang yg suka "sok ngejudge"... so gw denger aja, apalagi dia banyak bilang yang bagus2 ttg gw... hihi...

dia bilang, siapapun yang liat gw akan ngrasa seneng. hmmm... thats nice to hear... tapi berarti dia belom pernah liat gw pas mukanya ditekuk. hahaha... tapi dia juga bilang kalo gw udah ga suka sesuatu maka akan lgsg diem (true).

lalu yang menarik adalah, dia bilang gw itu bagaikan buah delima. buah yang cantik, namun langka. dia adalah buah yang dekat dengan Tuhan, karena dia adalah buah yang dipersembahkan ke dewa2.

sedangkan dia melambangkan diri bagai buah mengkudu. buah itu tidak dipersembahkan kepada dewa2, tapi bisa dijadikan obat.

hehehe.... gan en acun pusa

CK

Sunday, December 2, 2012

My Lucky Shirt

belakangan ini, bisa ketawa happy2 dan hedon2 adalah sebuah hal yang sangat langka. dan hari ini puji Tuhan, gw bisa bener2 enjoy dan happy bersama si sx...
meski gw tau ini semua hanya kebetulan saja, tapi last time gw happy2 banget juga pake baju yang sama kayak hari ini.. which is my green shirt :3
katanya aku kayak anak kecil di sini :3












hari ini kita ngedate nntn life of pi... menyimpang dari rencana awal mau cari tas dan ke ancol. i thought filmnya akan membosankan, tapi ternyata menyenangkan juga... pemandangannya bagus.. dan ada 1 pelajaran yang bisa dipetik: kalau mau menaklukkan harimau, kita harus lebih galak dari harimau itu. hehehe

anyway, i dont have much to say, cuma serta merta kepengen "curhat" ngoceh2 aja... something big is coming up... nanti kalo udah official baru share disini deh

xoxo

CK

Monday, November 26, 2012

Jalan hidup

Yak, kembali ke posting galau berat. Gw kalo lagi ga banyak kerjaan suka banget blogwalking ke blog2 orang yang gw ga kenal. Gw lebih enjoy itu jauh dibanding blog2 selebriti yang isinya gosip2 dan berita2. Nah, melalui jaringan yang gw punya, meski random, gw belakangan banyak menemukan blog tentang si empunya blog mempersiapkan weddingnya. isinya lengkaaaap banget dari review2 soal vendornya, trus suasana hatinya dan suka dukanya mempersiapkan wedding.

my thoughts?

koq rempong amat ya... hehe...

mungkin gw bakal ditimpukin semua brides-to-be. dan gw yakin, gw berasa rempong karena bukan gw yang ngerasain. tapi, gw sendiri ga yakin apakah gw menginginkan itu semua... apalagi ada yang bilang kalo dia sekarang tiap kali gajian, duitnya abis buat bayar2in dp. dan itu akan berlanjut selama berbulan2 ke depan.

glek.

perlu segitunya kah?

gw bukan mau ngejudge sih. actually, gw pengen merasakan itu semua... cuma entah apa gw mau dan bisa dan ada kesempatan untuk itu semua.

tadi sore gw ngobrol sama seorang kakek di kantor. tanpa diminta, dia memberi wejangan2 soal jalan hidup. dia bilang, wanita sekarang boleh menikah, boleh tidak... (pemikiran yang sangat terbuka untuk seorang kakek2). pas banget. paginya gw baca ceramah master ttg "wanita seperti apa yang paling bahagia?" jawabannya adalah, "wanita yang bisa menjinjing keranjang sayur". gw ga 100% paham artinya, cuma yaaa.. kurang lebih deh...

kalo penafsiran gw sih, sayur di keranjang itu bisa dimasak buat anak dan suami, atau bisa dinikmati sendirian tanpa keluhan.

si kakek memberi wejangan ini semua karena telah mendengar (dan melihat) hembusan gosip ttg office romance gw. ya gw bilang ke beliau, kalau "gw dan dia gak gimana2". digantung saja, daripada nanti repot. lebih baik gw gak mengiyakan atau menyangkal.

intinya... dulu jaman masih ABG, kalo ngomongin pernikahan, rasanya happy dan berbunga2. sekarang, rasanya so scary......

ck