Hmm…
unitlink… mulai dari mana yah?
Selama
sekitar 2 minggu belakangan ini, gw intens banget ketemu agen-agen asuransi.
Total ada 3 agen dari 3 perusahaan asuransi yang berbeda, yaitu Prudential,
AIA, sama Allianz. Tiga-tiganya nawarin asuransi unitlink. Sebenernya mereka
bertiga kurang lebih lah, tapi gw langsung coret Allianz. Bukan karena
produknya gak bagus, tapi karena agennya masih ijo banget dan kayaknya kurang
mengerti produknya.
Lalu gw harus memilih
antara Pru atau AIA. Dua-duanya ada unsur “gak enak”nya, karena agen Pru adalah
mamanya murid gw, dan agen AIA adalah temen main dari zaman SMA. Keduanya
adalah orang yang gw temui rata-rata seminggu sekali, sedangkan agen Allianz
itu temennya temen, itupun bukan temen deketnya temen gw.
Tapi,
akhirnya pilihan gw jatuh pada AIA. Why? Because they have something sooo good
yang Prudential belum punya, yaitu produk asuransi kesehatan yang bisa claim as
charged. Yaudah deh, gak bisa dikalahin, makanya pilihan antara Pru sama AIA
gak pake lama.
Okay, now why unitlink?
1. Karena asuransi murni
harus bayar either sampe tua banget atau bayar sekian tahun tapi hanya dicover
sekian tahun juga. Beda dengan unitlink yang bayar 10-15 tahun tapi bisa
dicover sampe tua (in my case, I pay 12 years and kesehatan dicover sampe umur
80). CMIIW here. I know, setelah 12 tahun gw bukannya gak usah bayar lagi, tapi
more like unitlinknya udah cuan sehingga dia bisa pay for itself. Again, CMIIW.
2. Para financial planner
bilang, unitlink gak oke karena investasi dan asuransi harus dipisah. I get it.
Tapi gw gak nganggep unitlink ini sebagai investasi gw. Gw akan men-treat dia
sebagai expense gw. Pada akhirnya, meskipun cuan yang gw dapet gak akan segede
kalau gw taruh duit gw di reksadana/instrumen investasi lainnya, gw tetep gak
akan rugi, karena pada saat gw meninggal nanti, ahli waris gw akan dapet duit
lebih besar dari seluruh uang yang pernah gw bayarkan + sisa nilai tunainya. Meskipun
lagi, kalau gw berumur panjang, let’s say gw meninggal umur 80, duit segitu 55
tahun lagi gak akan bernilai apa-apa, at least gw balik modal meski gw gak bisa
nikmatin duitnya (duh banyak banget pake kata “meski”). Pemikiran yang
sederhana banget sih, tapi setidaknya gw dapet peace of mind. Lagi-lagi,
bukankah beli asuransi itu untuk bisa dapet peace of mind?
3. Asuransi murni sudah sangat
jarang dijual. Ini bukan faktor pilihan kita sih, tapi pada kenyataan di
lapangan. Sang agen AIA itu, setelah gw tandatangan SPAJ dan semua dokumen,
cerita bahwa AIA memang punya produk murni tanpa unitlink namun produk tersebut
sudah dilarang untuk dijual oleh AIA. Why? I don’t know. Mungkin gak
menguntungkan bagi perusahaan asuransi atau sistem asuransi tradisional yang
udah gak cocok sama zaman sekarang. Mungkin ada yang bisa jelasin ke gw kenapa?
Emang sih gw masih banyak perusahaan asuransi yang belum gw temuin, jadi ini
bukan fakta umum yah.
That's all. Ini bukan blog berbayar (I wish!). Tapi cuma sekedar sharing aja. Kalau emang lagi ada yang baca dan emang lagi butuh asuransi, silakan tentukan produk asuransi dan perusahaan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. :)