Aku
mengabadikanmu dalam tulisan.
Kamu
pun mengawetkanku dalam goresan.
Supaya
suatu hari nanti,
ketika
kita tinggal nama, tidak lebih,
kita
masih punya satu sama lain
di
catatan yang sejauh ketukan jari.
Aku
bukan lili yang elok,
yang
hari ini mekar
dan
layu di pekan depan.
Aku
rasberi yang asam, sedikit manis,
dan
tidak bisa dibilang cantik.
Aku
buah ungu yang kamu tumbuk
sampai
hancur tidak berbentuk.
Yang
kamu sirami gula
dan
endap di dalam botol kaca.
Yang
bisa kamu simpan berminggu-minggu,
bahkan
bertahun-tahun dan masih tetap ungu.
Dan
kapan pun kamu mau,
kamu
oleskan aku di rotimu yang tawar,
untuk
memberimu sedikit semangat,
pengalihan
rasa penat,
dan
pengingat akan nikmat.
Thank
you for preserving me in your words, the best present I could ever think of.
Cindy
21.06.2015
0 comments:
Post a Comment