Gue tahu blog ini banyak stalker dan silent readernya. Which is fine kalau kalian bisa menikmati apa yang kalian baca. Gue udah berkali-kali bilang kalau blog ini adalah untuk dokumentasi pribadi kehidupan gue. Gue suka baca postingan lama-lama dan menertawakan atau mensyukuri apa yang telah terjadi sama gue yang udah mulai memudar di otak. Maka dari itu, gue sering pakai istilah yang cuma dimengerti oleh diri gue sendiri, dan terkadang huruf kapital dan tanda bacanya suka gak tepat. Tapi gue nyaman dengan itu semua karena ini kanvas putih gue yang bebas gue tulis apa aja.
Jadi silent reader is okay. Tapi, mulai gak oke kalau orang mulai menjudge gue dari apa yang gue tulis. Saking semaunya gue, gue nulis di sini bisa bener-bener jujur, atau banyak pakai perumpamaan dan pencitraan. Lagi-lagi, itu semua cuma gue doang yang tahu. So orang yang menghakimi sebenernya bisa aja sedang menghakimi sebuah racauan gak jelas dan cuma buang-buang waktu aja.
Faktanya adalah, gue gak hidup sendirian di dunia ini. Gue menjalin hubungan dengan orang dan orang itu menjalin hubungan dengan orang lain lagi dan lain lagi dan seterusnya. Di dunia maya ini, semua bisa menyebar dengan cepat dan tulisan gue bisa nyampe ke mata orang yang sama sekali asing dengan gue. Tadinya gue cukup cuek, sampai gue menerima hate comments dari seseorang (yang akhirnya udah gue delete). Gue sih gak marah, gue tinggal delete aja itu komen. Gue bahkan udah gak inget isinya apa. Tapi dia (yang yaaaa bisa relate sama apa yang gue tulis meski cuma sebesar butiran debu) itu kasian juga. Tulisan gue, orang asing ini, meresahkan dia. Padahal ga perlu.
Gue jadi rada sebel sih. Gue pengen bisa nulis di sini sebebas-bebasnya, tapi keadaan membuat gue tidak bisa melakukan itu. Kalau ada yang komentar: yaudah gak usah dipublish aja. Ya gue gak mau.
In this blog I want to preserve good memories. But my good memories sometimes bikin orang gak seneng and I cannot help you. I don't live to entertain you.
Risiko hidup di dunia maya. Live with it (pesan untuk diri sendiri dan semua orang)
XOXO
ck
Jadi silent reader is okay. Tapi, mulai gak oke kalau orang mulai menjudge gue dari apa yang gue tulis. Saking semaunya gue, gue nulis di sini bisa bener-bener jujur, atau banyak pakai perumpamaan dan pencitraan. Lagi-lagi, itu semua cuma gue doang yang tahu. So orang yang menghakimi sebenernya bisa aja sedang menghakimi sebuah racauan gak jelas dan cuma buang-buang waktu aja.
Faktanya adalah, gue gak hidup sendirian di dunia ini. Gue menjalin hubungan dengan orang dan orang itu menjalin hubungan dengan orang lain lagi dan lain lagi dan seterusnya. Di dunia maya ini, semua bisa menyebar dengan cepat dan tulisan gue bisa nyampe ke mata orang yang sama sekali asing dengan gue. Tadinya gue cukup cuek, sampai gue menerima hate comments dari seseorang (yang akhirnya udah gue delete). Gue sih gak marah, gue tinggal delete aja itu komen. Gue bahkan udah gak inget isinya apa. Tapi dia (yang yaaaa bisa relate sama apa yang gue tulis meski cuma sebesar butiran debu) itu kasian juga. Tulisan gue, orang asing ini, meresahkan dia. Padahal ga perlu.
Gue jadi rada sebel sih. Gue pengen bisa nulis di sini sebebas-bebasnya, tapi keadaan membuat gue tidak bisa melakukan itu. Kalau ada yang komentar: yaudah gak usah dipublish aja. Ya gue gak mau.
In this blog I want to preserve good memories. But my good memories sometimes bikin orang gak seneng and I cannot help you. I don't live to entertain you.
Risiko hidup di dunia maya. Live with it (pesan untuk diri sendiri dan semua orang)
XOXO
ck